Senin, 08 April 2013

TPST Mulyo Agung Bersatu -Keadaan dan dampak pekerjaan-


Sampah, merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tudak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Sebagai barang sisa yang dibuang, sampah membawa pada pengaruh negative terhadap kesehatan, lingkungan , dan masyarakat disekitarnya. Perlu adanya pengawasan dan pengelolaan yang benar pada sampah yang telah tertumpuk dari hasil buangan kita tiap harinya ini.
Pemerintah pun telah berupaya semaksimal mungkin, terbukti dengan adanya para petugas kebersihan, petugas pengangkut sampah yang berada di lingkungan kita. Namun, sampah ini hanya diangkut dari rumah-rumah para warga dan dibuang begitu saja di TPA. Hal ini menimbulkan persoalan rumit, yaitu penumpukan sampah di TPA. Maka dari itu, perlu adanya pengelolaan baru dalam hal sampah di Indonesia ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat Malang adalah upaya dalam pemisahan sampah yang dilakukan pada TPST Mulyo Agung Bersatu di Batu. 

TPST yang bertempat di Dau, Kabupaten Malang ini merupakan TPST percontohan seIndonesia. Dimana mengangkat tema reduce,dan recycle, dan reuse. Yaitu mengurangi sampah, mendaur ulang, dan menggunakannya kembali dalam bentuk benda yang bermanfaat.  Mungkin kiranya banyak tempat-tempat serupa dengan TPST ini, namun adanya sentuhan tangan-tangan ahli membuat tempat ini lebih bermakna hingga menjadi TPST percontohan se-Indonesia.
Awal keberadaan TPST sangatlah ditentang keberadaannya oleh warga sekitar. Warga takut, bila TPST ini akan membawa dampak yang sangat buruk bagi lingkungan sekitar. Mungkin karena kehadiran sampah akan membuat daerah sekitarnya menjadi area yang berbau tidak sedap, Jjuga karena predikat “sampah” yang selama ini dipandang sebagai hal-hal yang negatif.  Tetapi berkat adanya penyuluhan- penyuluhan, serta pembuktian kebersihan pengelolaan TPST yang baik inilah, maka lama- kelamaan warga menerima keberadaan TPST Mulyo Agung ini.
            Pengolahan sampah di TPST ini sangat terstruktur dengan baik. Dimana kaca,bekas makanan, pakaian, kertas, plastik, semua dipisahkan menurut penggolongannya. Setiap penggolongan ini sampah akan dimanfaatkan lagi dalam berbagai hal. Semisal pembuatan kompos, campuran makanan babi, di manfaatkan sebagai barang kerajinan, dsb.
Pekerjaan pemisahan sampah- sampah ini dilakukan oleh manusia ini tentunya sangat menjijikkan bagi kita. Dimana para pekerja harus bergelut dengan sampah yang sudah busuk, berbau, dan terkadang membahayakan. Semisal saja pada sampah kaca yang dapat melukai para pekerja. Terlebih lagi bila pekerjaan memilah-milah sampah ini terus dilakukan setelah tergores sampah kaca. Hal ini bisa saja menimbulkan adanya infeksi pada daerah goresan tadi.
Menurut sumber-sumber yang beredar, orang yang kesehariannya bergelut dengan sampah ini mengakibatkan berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri yang terdapat pada sampah tersebut.
Lalu, bagaimana keadaan para pekerja di TPST Batu? Menurut  kami para pekerja di TPST Mulyo Agung  Bersatu sudah bekerja dengan memenuhi  ketentuan safety. Dimana para pekerja menggunakan sepatu boots dan sarung tangan.
Namun sangat disayangkan, hal ini hanya dilakukan beberapa pekerja saja,
 (seperti tampak pada gambar diatas).
  Selain itu, para pekerja juga belum mengenakan masker penutup wajah. Padahal, hal ini penting mengingat bau sampah yang menumpuk sangatlah tajam. Untuk itu, disarankan pada para staff  agar melakukan sosialisasi pada pekerjanya untuk menggunakan masker saaat bekerja.
Tetty Ariyanti



Tidak ada komentar:

Posting Komentar