Minggu, 14 Juli 2013

Laporan Observasi Pabrik Tahu


Devi Fitria Ariesandi 201010070311017
Anggir Retno Yunita Dewi 201010070311025

LOKASI DAN WAKTU
Untuk mendapatkan informasi dalam penyusunan laporan ini, kami melakukan beberapa observasi secara langsung maupun dengan wawancara kepada pengelola industri. Adapun pengamatan / observasi telah kami laksanakan pada :
            Lokasi                         : Pabrik Tahu, Karangploso
            Pemilik            :Dadang
            Berdiri             : Tahun 1998 – sekarang

PENDAHULUAN
Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut jenis industrinya. Contohnya adalah industri tahu dan tempe. Industri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3.000 – 5.000 Liter. Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu.
Pada umumnya penanganan limbah cair dari industri ini cukup ditangani dengan system bilogis, hal ini karena polutannya merupakan bahan organic seperti karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan dapat didegradasi oleh pengolahan secara biologis. Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan fosfor
Pabrik Tahu seringkali belum ditangani secara baik sehingga menimbulkan dampak terhadap lingkungan.Salah satunya dampak limbah-bau limbah cair dan padat. Limbah tahu mengandung protein tinggi sehingga konsekuensinya menimbulkan gas buang berupa Amoniak/ Nitrogen dan Sulfur yang tidak sedap dan mengganggu kesehatan. Sampai saat ini resiko bau ini masih belum ada jalan keluarnya sedangkan di sisi lainnya produk tahu sudah merupakan makanan Favorit yang hampir harus selalu ada dalam konsumsi masyarakat kecil sampai dengan masyarakat golongan atas. Dampak negatif yang ditimbulkan pabrik tahu ini mengancam keberlangsungan usaha dan lebih lanjut terhadap ketersediaan tahu bagi masyarakat, karena terancam tutup / dilarang operasi. Jalan lain yang dapat dilakukan biasanya dengan menalakukan relokasi pabrik yang bertakibat pada meningkatnya biaya produksi dan harga tahu.
Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai. Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Dalam proses pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat atau yang sering kita sebut ampas tahu dapat diolah kembali menjadi oncom atau dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, seperti ayam, bebek, sapi, kambing dan sebagainya.

Hasil Pengamatan
Proses Pembuatan Tahu adalah :
1.      Kedelai
2.      Di rendam selama 3 – 4 jam
3.      Di keringkan
4.      Di giling
5.      Sampai terbentuk cairan
6.      Di masak ( di rebus )
7.      Penguapan
8.      Terbentuk Sari
9.      Disaring sarinya
10.  Pencukaan
11.  Tahu di cetak

Hasil Tahu
Kedelai dalam pembuatan tahu membutuhkan 3,5 ton dalam sehari dan kedelai di dapatkan dari kedelai luar negeri. Dalam sehari tahu yang di produksi adalah sekitar 5 truk. Tahu di pasarkan di seluruh kota Malang
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah pencemaran yang disebabkan oleh masuknya partikel-partikel ke dalam air sehingga mempengaruhi pH normal pada air.
Penyebab-penyebab pencemaran air di sekitar pabrik tahu tersebut antara lain:
¡  Limbah dari bekas air pencucian bahan baku pembuatan tahu
¡  Limbah cair dari proses pengolahan bahan baku ( kedelai, dll)
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran air di sekitar pabrik tersebut antara lain :
¡  Keadaan air sungai menjadi kotor dan keruh.
¡  Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
PENCEMARAN UDARA
Penyebab-penyebab pencemaran udara dari pabrik tahu tersebut antara lain :
¡  Asap dari pengolahan tahu.
¡  Asap dari kayu bakar.
¡  Aroma dari bahan baku tahu yang mengandung amonia.
Akibat-akibat yang muncul dari pencemaran udara, antara lain :
¡  Dinding-dinding pabrik berubah warna menjadi hitam akibat asap kayu bakar.
Pembuangan Limbah
¡  Limbah cair dari pabrik tahu langsung di buang pada sungai brantas
¡  Limbah padat berupa ampas tahu di jual kembali dan di gunakan sendiri untuk pakan ternak.Ampas tahu yang dijual menghasilkan 20 ton dalam 10 hari dengan penghasilan 15 juta
¡  Limbah gas di buang di udara
Jarak Antara Sungai Dengan Pabrik Tahu
Kurang lebih 7 meter, aliran air tersebut berupa got yang berada tepat di samping pabrik yang aliran air tersebut akan menuju ke sungai brantas.

Perubahan Warna Pada Air Sungai
Perubahan warna yang terjadi pada aliran air dekat pabrik tersebut berwarna keruh tetapi tingkat kekeruhannya tidak pekat, Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengelolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai

Dampak Untuk Masyarakat Sekitar
 pada prabrik yang kita kunjungi tidak mengganggu warga sekitar, karena beberapa limbah padat dari pabrik tahu tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar, seperti ampasnya di pergunakan untuk makan ternak dan ada yang di jual, dan arang bekas pembakaran di manfaatkan oleh warga sekitar. Sumber limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai.

Peraturan Pemerintah
Dalam obserasi kami dalam pabrik tahu pemilik belum mengolah limbah dengan baik ini sangat bertentangan peraturan pemerintah yang setiap kawasan industri wajib mentaati baku mutu air limbah yang tercantum dalam peraturan menteri.


Foto Proses Pembuatan Tahu
Penyaringan

Penguapan


Tahu siap di pasarkan
  Pencetakan Tahu
 Air yang keuar dari pabrik tahu
 
air yang mengalir ke got an akan     bermuara ke sunga berantas
 Air yang keuar dari pabrik tahu