Banyak orang memandang sampah menjijikan padahal bisa
memiliki nilai jual yang sangat tinggi di tangan orang-orang kreatif. Bukan
sekedar teori, melalui sentuhan khusus sampah ternyata bisa menjadi bahan bakar
diesel, bahan bakar sepeda motor dan menjadi sumber listrik.Warga yang tinggal
di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota Malang saat ini bisa
memanfaatkan gas metan tersebut sebagai pengganti bahan bakar gas. Dengan
penanganan yang benar sampah terbukti bisa menjadi penganti LPG yang manfaatnya
sudah bisa dirasakan 300 Kepala Keluarga (KK) di sekitar TPA Supit Urang.Sehingga
efek gas metan yang merusak lingkungan dan lapisan ozon di TPA di kawasan Mulyorejo
kini bisa diminimalisir. Gas metan itu disalurkan menggunakan pipa pada rumah,
kemudian bisa digunakan untuk bahan bakar memasak.“Prinsip penyalurannya
seperti penyaluran air PDAM, menggunakan pipa. Potensi listrik yang terkandung
di TPA tersebut bisa lebih dari 5,56 juta kilo watt hour (Kwh) per tahun atau
kalau dinominalkan bisa mencapai Rp2,3 miliar per tahun.
Untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Malang, Pemkot
Malang merencanakan modernisasi TPA Supit Urang melalui sistem Sanitary Land Field
Full yang akan terealisasi bulan Agustus-September mendatang. Modernisasi TPA
Supit Urang ini perlu dilaksanakan karena setiap harinya sebanyak 400 ton kubik
sampah masuk ke tempat pembuangan akhir yang berlokasi di kawasan Mulyorejo
tersebut. Dengan luas hanya sekitar 15 hektar, TPA Supit Urang sudah terisi 75%
oleh sampah. Sistem Sanitary Land Field Full adalah pengelolaan sampah langsung
dan tidak menggunakan sistem open dumping atau penumpukan sampah. Dengan
demikian, TPA Supit Urang bukan lagi menjadi tempat pembuangan akhir melainkan
sebagai tempat pemrosesan akhir. Dengan adanya sistem tersebut, gas liar yang
dihasilkan oleh sampah tidak merusak lapisan ozon. Sampah-sampah ini juga bisa
digunakan sebagai kompos, serta ada fungsi pemilahan sampah.
TPA Supit Urang, tak
hanya jadi tempat pembuangan sampah. TPA terbesar di Malang Raya yang
menghasilkan gas metan ini, bakal dijadikan sebagai sumber gas metan yang
diolah jadi sumber pemanas dan listrik, mulai Oktober mendatang.
Pemanfaatan energi gas metan dari TPA Supit Urang itu, dilakukan melalui bebarapa tahap. Pertama, meningkatkan status penggunaan gas metan. Dari sebagai laboratoium UMM, menjadi pemanas atau energi alternatif untuk warga sekitar TPA tersebut.
Pemanfaatan energi gas metan dari TPA Supit Urang itu, dilakukan melalui bebarapa tahap. Pertama, meningkatkan status penggunaan gas metan. Dari sebagai laboratoium UMM, menjadi pemanas atau energi alternatif untuk warga sekitar TPA tersebut.
Pentingnya mengelola
sampah menjadi tuntutan masyarakat saat ini mengingat masalah sampah yang
semakin banyak sudah menjadi masalah perkotaan di dunia. Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota
Malang semakin memprihatinkan.Dari 15,5 hektare lahan yang ada,75% di antaranya
sudah penuh gunungan sampah. setiap harinya TPA Supit Urang harus menampung 400
ton sampah dari masyarakat sehingga wajar apabila lahan yang tersedia semakin
terkikis. Selama ini pertambahan volume sampah mencapai sekitar 10%.Kondisi ini
dipicu pertumbuhan jumlah penduduk, serta adanya tambahan volume sampah dari
wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Kawasan pinggiran kota, banyak yang
memanfaatkan tempat pembuangan sampah (TPS) milik Kota Malang. Sehingga sampah
mereka juga masuk ke TPA Supit Urang. ”Sampah kiriman dari daerah perbatasan
memacu pertambahan volume sampah. Kawasan perbatasan itu, salah satunya
Perumahan Sawojajar II. Sampah dari luar kota ini, setiap harinya bisa mencapai
40 ton.
Anggir Retno Yunita Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar