Devi Fitria Ariesandi 201010070311017
Anggir Retno Yunita Dewi 201010070311025
LOKASI DAN WAKTU
Untuk mendapatkan informasi dalam
penyusunan laporan ini, kami melakukan beberapa observasi secara langsung
maupun dengan wawancara kepada pengelola industri. Adapun pengamatan /
observasi telah kami laksanakan pada :
Lokasi : Pabrik Tahu,
Karangploso
Pemilik :Dadang
Berdiri : Tahun 1998 – sekarang
PENDAHULUAN
Limbah cair industri pangan merupakan salah satu sumber pencemaran
lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri bervariasi menurut
jenis industrinya. Contohnya adalah industri tahu dan tempe. Industri tahu dan
tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan terlarut. Untuk memproduksi 1
ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak 3.000 – 5.000 Liter. Sumber
limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam kedelai serta proses akhir
pemisahan jonjot-jonjot tahu.
Pada umumnya penanganan limbah cair dari industri ini cukup
ditangani dengan system bilogis, hal ini karena polutannya merupakan bahan
organic seperti karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan dapat didegradasi
oleh pengolahan secara biologis. Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah
untuk menghilangkan sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut,
kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan
fosfor
Pabrik Tahu seringkali belum ditangani secara baik sehingga
menimbulkan dampak terhadap lingkungan.Salah satunya dampak limbah-bau limbah
cair dan padat. Limbah tahu mengandung protein tinggi sehingga konsekuensinya
menimbulkan gas buang berupa Amoniak/ Nitrogen dan Sulfur yang tidak sedap dan
mengganggu kesehatan. Sampai saat ini resiko bau ini masih belum ada jalan
keluarnya sedangkan di sisi lainnya produk tahu sudah merupakan makanan Favorit
yang hampir harus selalu ada dalam konsumsi masyarakat kecil sampai dengan
masyarakat golongan atas. Dampak negatif yang ditimbulkan pabrik tahu ini
mengancam keberlangsungan usaha dan lebih lanjut terhadap ketersediaan tahu
bagi masyarakat, karena terancam tutup / dilarang operasi. Jalan lain yang
dapat dilakukan biasanya dengan menalakukan relokasi pabrik yang bertakibat
pada meningkatnya biaya produksi dan harga tahu.
Limbah
industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu maupun
pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan
cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap lingkungan karena dapat
dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau
busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai.
Limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut,
akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun
atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa
kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun
tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi
coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit
pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai
dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan
penyakit lainnya.
Dalam
proses pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan
limbah cair. Limbah padat atau yang sering kita sebut ampas tahu dapat diolah
kembali menjadi oncom atau dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, seperti
ayam, bebek, sapi, kambing dan sebagainya.
Hasil
Pengamatan
Proses Pembuatan Tahu adalah :
1.
Kedelai
2.
Di rendam selama 3 – 4 jam
3.
Di keringkan
4.
Di giling
5.
Sampai terbentuk cairan
6.
Di masak ( di rebus )
7.
Penguapan
8.
Terbentuk Sari
9.
Disaring sarinya
10. Pencukaan
11. Tahu
di cetak
Hasil
Tahu
Kedelai dalam pembuatan tahu membutuhkan
3,5 ton dalam sehari dan kedelai di dapatkan dari kedelai luar negeri. Dalam
sehari tahu yang di produksi adalah sekitar 5 truk. Tahu di pasarkan di seluruh
kota Malang
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah pencemaran yang disebabkan
oleh masuknya partikel-partikel ke dalam air sehingga mempengaruhi pH normal
pada air.
Penyebab-penyebab pencemaran air
di sekitar pabrik tahu tersebut antara lain:
¡ Limbah
dari bekas air pencucian bahan baku pembuatan tahu
¡ Limbah
cair dari proses pengolahan bahan baku ( kedelai, dll)
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh adanya
pencemaran air di sekitar pabrik tersebut antara lain :
¡ Keadaan
air sungai menjadi kotor dan keruh.
¡ Merusak
pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
PENCEMARAN
UDARA
Penyebab-penyebab
pencemaran udara dari pabrik tahu tersebut antara lain :
¡ Asap
dari pengolahan tahu.
¡ Asap
dari kayu bakar.
¡ Aroma
dari bahan baku tahu yang mengandung amonia.
Akibat-akibat
yang muncul dari pencemaran udara, antara lain :
¡ Dinding-dinding
pabrik berubah warna menjadi hitam akibat asap kayu bakar.
Pembuangan
Limbah
¡ Limbah
cair dari pabrik tahu langsung di buang pada sungai brantas
¡ Limbah
padat berupa ampas tahu di jual kembali dan di gunakan sendiri untuk pakan
ternak.Ampas tahu yang dijual menghasilkan 20 ton dalam 10 hari dengan
penghasilan 15 juta
¡ Limbah
gas di buang di udara
Jarak
Antara Sungai Dengan Pabrik Tahu
Kurang
lebih 7 meter, aliran air tersebut berupa got yang berada tepat di samping
pabrik yang aliran air tersebut akan menuju ke sungai brantas.
Perubahan Warna Pada Air Sungai
Perubahan
warna yang terjadi pada aliran air dekat pabrik tersebut berwarna keruh tetapi
tingkat kekeruhannya tidak pekat, Sebagian besar
limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan kental
yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih. Cairan ini mengandung
kadar protein yang tinggi dan dapat segera terurai. Limbah cair ini sering
dibuang secara langsung tanpa pengelolahan terlebih dahulu sehingga
menghasilkan bau busuk dan mencemari sungai
Dampak Untuk Masyarakat
Sekitar
pada prabrik yang kita
kunjungi tidak mengganggu warga sekitar, karena beberapa limbah padat dari
pabrik tahu tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar, seperti ampasnya di
pergunakan untuk makan ternak dan ada yang di jual, dan arang bekas pembakaran
di manfaatkan oleh warga sekitar. Sumber limbah cair lainnya berasal dari
pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, pencucian lantai dan pemasakan
serta larutan bekas rendaman kedelai.
Peraturan Pemerintah
Dalam obserasi kami dalam pabrik tahu pemilik belum mengolah
limbah dengan baik ini sangat bertentangan peraturan pemerintah yang setiap
kawasan industri wajib mentaati baku mutu air limbah yang tercantum dalam
peraturan menteri.
Foto Proses Pembuatan
Tahu
Penyaringan
Penguapan
Tahu siap di pasarkan
Pencetakan TahuAir yang keuar dari pabrik tahu
air
yang mengalir ke got an akan bermuara
ke sunga berantas
Air
yang keuar dari pabrik tahu